
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13:00 WIB. Berdasarkan keterangan dari sopir, L.S mengaku dirinya baru saja berangkat dari pusat kota Medan dan hendak menuju arah Universitas Negeri Medan (Unimed). Namun di tengah perjalanan, rasa kantuk berat tak dapat dihindari. Ketika tiba di sekitar simpang Jalan Perintis Kemerdekaan, kendaraannya mendadak oleng dan tidak dapat dikendalikan.
“Saya dari pusat kota, bawa penumpang ke arah Unimed. Dari tadi subuh sudah ngantuk berat, tapi saya tahan. Sampai di simpang situ, mata tiba-tiba gelap, saya nggak sadar lagi. Pas sadar, mobil sudah nabrak becak dan halte,” ujar L.S
Dalam insiden tersebut, dua unit becak motor—satu becak angkut yang sedang mencari penumpang dan satu becak tambal ban yang sedang diperbaiki di tepi jalan—menjadi korban tabrakan. Setelah menabrak kedua becak tersebut, angkot juga menabrak bagian belakang sebuah mobil yang sedang melambat . Tak berhenti di situ, angkot kemudian menabrak halte penumpang yang berada tak jauh dari lokasi tabrakan.

Warga sekitar dan pengguna jalan langsung berhamburan untuk menolong korban. Kedua pengemudi becak mengalami luka ringan dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Sopir mobil pribadi mengalami syok dan luka lecet di bagian lengan, sementara penumpang angkot selamat tanpa cedera serius.
“Suara tabrakannya keras kali, kami semua yang di warung kopi langsung lari keluar. Ternyata ada angkot nabrak becak dan halte. Untung nggak ada penumpang di halte saat itu,” ujar saksi mata yang berada tak jauh dari lokasi.
Kepolisian Sektor Medan Timur yang segera tiba di tempat kejadian langsung melakukan olah TKP dan mengamankan sopir angkot. Dalam pemeriksaan awal, L.S mengakui bahwa rasa kantuk yang berat adalah penyebab dirinya kehilangan kendali. Ia juga menyatakan kesiapannya untuk mengganti semua kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan ini.
“Saya benar-benar minta maaf. Saya nggak ada niat buat celakai siapa pun. Saya janji akan ganti semua kerusakan becak, mobil, dan halte itu,” ujar L.S dengan wajah menyesal.
Kapolsek Medan Timur, masih menyelidiki“Kami telah memintai keterangan dari sopir dan beberapa saksi mata. Dugaan sementara adalah faktor kelelahan atau microsleep saat berkendara. Kami juga akan periksa kondisi angkot dan surat-surat kendaraan.”
Akibat kecelakaan ini, arus lalu lintas di Jalan Perintis Kemerdekaan sempat mengalami kemacetan selama lebih dari satu jam. Petugas dari Dinas Perhubungan turut membantu mengevakuasi kendaraan dan mengurai kemacetan.
Pakar transportasi dari Universitas Sumatera Utara, Dr. Hari Sembiring, mengingatkan pentingnya kondisi fisik yang prima bagi pengemudi angkutan umum. “Ngantuk saat menyetir adalah silent killer. Ini bukan hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga pengguna jalan lain. Harus ada batasan kerja dan jam istirahat yang jelas bagi sopir angkutan umum.”
Kejadian ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya keselamatan di jalan raya. Semoga semua pihak dapat lebih waspada dan bertanggung jawab agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Daripada ambil risiko naik angkot yang tidak terjamin keamanannya—dengan kondisi kendaraan yang sering tidak layak jalan, sopir yang kelelahan, dan ketidakpastian rute atau waktu—lebih baik beralih ke solusi transportasi yang jauh lebih aman, nyaman, dan terpercaya.
Dengan armada kendaraan yang bersih, rutin diservis, dan lengkap untuk berbagai kebutuhan—mulai dari perjalanan dinas, antar-jemput bandara, city tour, hingga perjalanan luar kota—kami siap menjadi partner perjalananmu yang bisa diandalkan. Tak hanya itu, seluruh sopir kami telah melalui pelatihan khusus dalam hal pelayanan, attitude, dan etika berkendara.
Untuk urusan transportasi yang aman dan berkualitas di Medan dan sekitarnya, 1000 Nusantara Rental adalah pilihan tepat.
Diatas adalah detail Harga Kacau! Supir Angkot Medan ini Hantam Becak dan 2 Kendaraan lainnya Gara-Gara Ini
Update tanggal 10 July 2025